Metode Intervensi dan Cryosurgery Membuat Saya Berani Melawan Kanker Paru Stadium 4
+  -

  “Tetap kuat dan yakin, jalani pengobatan sebaik-baiknya, semuanya masih ada harapan.”

  Metode Intervensi dan Cryosurgery Membuat Saya Berani Melawan Kanker Paru Stadium 4

 kanker paru, pengobatan kanker paru, Intervensi, Cryosurgery, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou

  Saidah adalah seorang pasien 54 tahun asal Indonesia. Sejak tahun 2014 ia mengalami gejala sesak dan kesulitan bernafas, ia pergi ke rumah sakit setempat untuk melakukan pemeriksaan dan dokter pun menyatakan ia hanya mengalami masalah lambung dan memberinya obat-obatan. Namun kondisinya tidak kunjung membaik, fisiknya malah semakin lemah. Pada tahun 2015, gejala sesak yang dialaminya semakin parah, ia pun melakukan pemeriksaan X-ray dan ditemukan adanya efusi pleura. Untuk memastikan kondisinya, ia pergi ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh, hasil pemeriksaan menunjukkan dirinya mengidap kanker paru stadium 4. Seluruh keluarga sangat terkejut dan tidak bisa menerima kenyataan ini, terlebih lagi dokter mengatakan Saidah hanya memiliki sisa hidup 8 bulan.

  Tetapi Saidah dan keluarga tidak kehilangan harapan, mereka pun mulai menjalani pengobatan ke Singapura. Pada Juli 2015, Saidah mulai menerima pengobatan anti-kanker di Singapura, di antaranya 4 kali kemoterapi intravena dan mengkonsumsi obat kemoterapi oral selama 2 bulan. Kemoterapi konvensional memberinya banyak efek samping, seperti hilangnya nafsu makan, menurunnya kualitas tidur, BAB terhambat dan ruam di hampir seluruh tubuhnya. Setelah menjalani pengobatan di Singapura selama 1 tahun, kondisinya tidak kunjung membaik, malah semakin parah karena adanya benjolan baru di dada kirinya. Saat itu, Saidah semakin depresi dan mulai putus asa, ia merasa lebih baik mati saja. Ia pun menyerah pada pengobatan dan kembali ke Indonesia.

  Cinta membuat orang tidak mudah melepaskan. Keluarga Saidah tidak begitu saja menyerah, mereka terus mendorong Saidah untuk tetap kuat dan percaya. Saidah memiliki seorang adik perempuan yang 20 tahun lalu terdiagnosa leukemia di Singapura meninggal 6 bulan setelahnya karena tidak menjalani pengobatan. Ibunya yang kini berusia 74 tahun, setelah mengetahui bahwa anaknya terdiagnosa kanker, ia tidak mau sampai anaknya meninggalkannya lagi, ia memberitahu Saidah untuk tetap berani dan kuat menghadapi semuanya.

  Saat itu, keluarga terus mencari pengobatan kanker terbaik. Kebetulan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mengadakan Seminar dan Konsultasi Kanker Gratis. Saidah dan putrinya pun mendaftaruntuk mengikuti seminar dan konsultasi dengan membawa semua hasil pemeriksaan. Saat itu konsultasi dilayani oleh Prof. Liu Lvguang. Prof. Liu Lvguang juga menyempatkan diri mengunjungi Saidah ke rumahnya dan melakukan pemeriksaan fisik dengan teliti, setelah itu Prof. Liu Lvguang mengatakan bahwa benjolan dapat diobati dengan Cryosurgery. Saat itu kondisi fisik Saidah sangat lemah, sedangkan perjalanan ke Guangzhou terbilang cukup jauh, mereka tidak bisa segera membuat keputusan berobat. Dua bulan kemudian, setelah memperoleh informasi dari seorang teman yang pernah menjalani pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dan berhasil sembuh, Saidah dan keluarga memutuskan untuk menjalani pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Dengan menggunakan kursi roda dan oksigen, Saidah pun berangkat.

 kanker paru, pengobatan kanker paru, Intervensi, Cryosurgery, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou

  Pada 28 Juli 2016, Saidah pun tiba di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya benjolan di paru kiri, ukuran yang paling besar mencapai 6x3.5cm, dengan diagnosis kanker paru stadium 4 dengan penyebaran kelenjar getah bening di dinding dada, peritoneum dan mediastinum. Pada 31 Juli 2016, Saidah menjalani Intervensi pertama, 3 hari setelah itu kondisinya mulai membaik, pola tidur dan nafsu makannya membaik, rasa sakit di tubuhnya juga perlahan membaik. Pada 5 Agustus, Saidah menjalani pengobatan Cryosurgery sekaligus biopsy untuk benjolan pada dinding dada kirinya, pengobatan berjalan dengan lancar. Pada 9 Agustus, Saidah kembali menjalani pengobatan Cryosurgery yang kedua, setelah pengobatan ini, kondisi fisiknya pun membaik, rasa sakitnya berkurang hingga 50%, saat itu ia sudah bisa bangun sendiri dari tempat tidurnya. Pada tanggal 21 Agustus dan 21 September, secara terpisah Saidah menjalani 2 kali Intervensi, tubuhnya semakin membaik. Dulu, karena penyakitnya ini, berat badannya sempat menyusut sebanyak 10kg, selama pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, berat badannya meningkat 2kg. Dan akhirnya pada 25 September dokter mengijinkannya pulang.

  Ini adalah kali kedua Saidah menjalani pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Saat melakukan wawancara, Saidah dalam kondisi yang sangat baik dan sehat. Ia mengatakan, dulu untuk duduk saja sangat susah, tapi sekarang ia sudah bisa ke pasar beli sayuran, bahkan terkadang ia masih sempat memasak makanan Indonesia juga. Saidah berpesan, “Jangan sedih, tetap kuat dan percaya, jalani pengobatan sebaik-baiknya, masih ada harapan.”

Untuk pertanyaan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami via online, email atau telepon. Untuk info-info terkini, anda dapat mengunjungi Facebook dan Youtube kami.
Konsultasi kanker via telp
Hubungi : 0812 978 978 59